Krisis Kepemimpinan Indonesia

Banyaknya orang yang mencalonkan diri sebagai Presiden di 2009, merupakan salah satu bentuk bukti bahwa telah terjadi krisis kepemimpinan di Indonesia sekarang. Krisis kepemimpinan yang saya maksud adalah bukan sudah tidak adanya lagi calon yang mau memimpin bangsa ini. Akan tetapi Indonesia belum memiliki sosok atau figur pemimpin yang PAS, yang Cocok, dan diyakini mampu membawa aroma perubahan terhadap kondisi negri. Munculnya tokoh-tokoh baru dalam bursa capres RI 2009 seperti Fajroel Rachman, Rizal Malarangeng, Yuddy Chrisnandi, dll merupakan suatu bentuk ketidakpuasan terhadap suatu kondisi yang ada di Indonesia, dan kemudian ketidakpercayaan kepada calon2 yang sekarang ada untuk memberikan perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik kepada kondisi yang sekarang ada. Karena calon2 tersebut kebanyakan dari orang2 lama, birokrat juga, yang selama ini juga berkecimpung “membangun negri ini” namun tak ada perubahan yang mampu mereka ciptakan. Secara tidak langsung ini merupakan kritik terhadap pemerintahan yang ada sekarang. karena kondisi ini mencerminkan ketidakpuasan, dan memperlihatkan pula banyak yang ingin memberikan yang lebih baik ke Indonesia dari pada Presiden yang sekarang. Tidak ada sosok Bung Karno lagi di Indonesia, sosok Ahmaddinejjad, yang begitu kuat dan disegani.

sebenarnya siapapun Presidennya itu tidak masalah,

asalkan beliau yang bersedia meluangkan 50% gajinya dan gaji kabinetnya untuk membuka lapangan kerja baru bagi Rakyat,

yang bersedia menasionalisasi aset-aset bangsa,

menganggarkan pendidikan dasar gratis (SD, SMP, SMA/SMK),

memanfaatkan kekayaan laut yang selama ini belum tersentuh,

dan pokoknya beorientasi kepada kerakyatan…

bersih dari korupsi dan mau memberantas korupsi,

berani kepada amerika…

tegas.

mungkin hikmahnya adalah,
menyadarkan kita bahwa kondisi bangsa ini masih carut marut, bin semrawut..
sehingga menggoda kita,
memanggil kita,
mengharuskan kita,
untuk turut serta dalam perubahan ini.
jelas!!!
perubahan ke arah yang lebih baik,

selebihnya,
mengingatkan kita agar terus waspada dan berhati-hati,
berupaya selektif terhadap para calon pemimpin bangsa ini.
karena MASA DEPAN SELALU MENUNGGU KITA UNTUK MENGUBAHNYA,
jangan biarkan ia menunggu terlalu lam..

mari kita ubah sekarang juag,
salah satunya dengan banar2 memilih pemimpin yang dapat mengubah bangsa ini,
mengangkat dari keterpurukan,
dan memberikan teladan bagi rakyatnya,
karena pembangunan karakter masyarakat Indonesia juga menjadi PR bagi kita semua…

jayalah bangsaku..
Indonesiaku..