Beranda > Kesejahteraan Rakyat, menyongsong Pemilu 2009 > China Hapuskan Dollar, Ekonomi AS Meronta!

China Hapuskan Dollar, Ekonomi AS Meronta!

Kepala bank sentral China, Xiaochuan, menyerukan penggantian mata uang dollar

BEIJING (SuaraMedia News) – Bank sentral China kembali memperbaharui seruannya untuk membentuk sebuah mata uang dunia, menggantikan dollar AS – sebuah upaya terbaru China untuk memilah-milah cadangan mata uangnya.
“Untuk menghindari kekurangan dari penggunaan mata uang dari negara berdaulat sebagai cadangan, maka perlu diciptakan sebuah mata uang

Gubernur bank sentral China, Zhou Xiaochuan, telah berulangkali menyerukan untuk memperbanyak ragam cadangan mata uang republik tersebut, yang merupakan cadangan mata uang terbesar di dunia dengan jumlah yang mencapai $1,95 triliun.

Investor asal China, pemilik modal asing terbesar dari departemen keuangan AS, telah memotong cadangan dana sebesar $4,4 miliar sehingga menjadi $763,5 miliar pada bulan April setelah perdana menteri wen Jiabao menyuarakan kekhawatiran mengenai nilai aset-aset dalam bentuk dollar. Hal tersebut menjadi pemotongan pertama yang dilakukan sejak bulan Februari 2008, menurut data departemen keuangan AS.

“Zhou Xiaochuan memandang cacatnya sistem keuangan internasional, terlalu banyak menekankan pada dollar AS sebagai cadangan mata uang,” kata Kevin Lai, seorang ekonom dari institut penelitian Daiwa di Hong Kong.

Presiden Barack Obama sebenarnya amat membutuhkan dukungan China disaat AS berupaya untuk merangkak keluar dari badai krisis. Indeks dollar yang mengukur stabilitas mata uang terhadap enam rekanan dagang anjlok hingga 0,8 persen menjadi 79,779 pada pukul 1.11 siang di London.

Namun demikian, sejumlah pengamat ekonomi mengatakan bahwa China tidak akan langsung memisahkan diri dari mata uang AS tersebut dalam jangka waktu dekat.

PBOC dalam sebuah laporan mengatakan bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) harus mengembangkan fungsi dari unit keuangannya, Special Drawing Rights (SDR), mata uang buatan yang dipergunakan oleh lembaga keuangan tersebut bagi negara-negara anggotanya.

“Hak khusus dari IMF harus diberikan dengan penuh, dan sebuah badan internasional harus mampu mengatur bagian dari cadangan keuangan anggotanya,” tulis laporan tersebut.

Nilai SDR didasarkan pada nilai-nilai mata uang dunia, termasuk dollar, euro, yen dan poundsterling. China menginginkan agar mata uang yuan dimasukkan dalam SDR, dengan nilai $1,54.

“Ketergantungan berlebihan dari kredit sejumlah mata uang milik negara tertentu semakin menambahkan risiko dan krisis,” tulis laporan bank sentral China. “Sebuah mata uang dengan nilai yang stabil dalam jangka panjang amat diperlukan.”

“Tampaknya sangat tidak mungkin untuk menggantikan dollar sebagai cadangan mata uang,” kata Glenn Maguire, kepala ekonom Asia-Pasifik dari Sociate Generale di Hong Kong. “Mata uang cadangan haruslah kuat secara internasional dan hal tersebut tidak dipunyai oleh China.”

Pada akhir tahun 2008, hanya 64 persen cadangan mata uang bank sentral China dalam bentuk dollar, menurun dari 73 persen pada tahun 2001, demikian dilansir oleh IMF dari Washington.

Pada tanggal 13 Juni, menteri keuangan Rusia, Alexei Kudrin meyakinkan kembali para investor mengenai kepercayaan mereka terhadap dollar AS, dia mengatakan: “Masih terlalu dini untuk membahas mengenai cadangan mata uang selain dollar.” Menteri keuangan Brazil, Guido Mantega, tanggal 10 Juni lalu mengatakan bahwa keputusan pemerintahan untuk menukarkan cadangan mata uangnya dengan obligasi IMF tidak ditujukan untuk melemahkan dollar.

Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, presiden China Hu Jintao, perdana menteri India, Manmohan Singh dan presiden Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan adanya sistem moneter yang lebih beragam untuk memangkas ketergantungan akan dollar dalam sebuah pertemuan di kota Yekaterinburg, Rusia, pada tanggal 16 Juni lalu.

Pada bulan Mei, China dan Brazil mulai mempelajari sebuah proposal untuk menghapuskan cadangan mata uang dalam bentuk dollar dan mempergunakan yuan dan reais untuk dipergunakan dalam perdagangan.

Pada tanggal 2 April lalu, kelompok yang terdiri dari 20 orang pemimpin dunia, menyetujui pengalihan cadangan dana senilai $250 miliar kepada IMF yang kemudian memberikan obligasi keuangan dalam bentuk SDR, mata uang buatan IMF yang diperuntukkan bagi negara-negara anggotanya. Bulan ini, Rusia dan Brazil mengumumkan rencana untuk membeli obligasi IMF senilai $20 miliar, sementara China mengatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk membeli obligasi senilai $50 miliar.

SDR diciptakan oleh IMF pada tahun 1969 untuk mendukung sistem perdagangan Bretton Woods yang ambruk pada tahun 1971. SDR dibagikan sesuai dengan jumlah uang yang dibayarkan oleh negara anggota kepada IMF. (dn/ptv/bb) Dikutip oleh http://www.suaramedia.com

http://www.suaramedia.com/ekonomi/china-hapuskan-dollar-ekonomi-as-meronta.html

APAKAH INDONESIA BERANI SEPERTI INI??? SAYA SANGAT TIDAK YAKIN. Kapan Indonesia bisa seperti ini?? Berani…mandiri..

siapapun Presiden yang jadi, semoga mampu membawa Indonesia ke arah yang lebah baik.

  1. Belum ada komentar.
  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar